GAMBARAN RESIKO LUKA TEKAN (PRESSURE INJURY) PADA PASIEN KRITIS
Abstract
Latar belakang; Prevalensi kejadian luka tekan di ICU negara berkembang sekitar 8.3%-43.4% sedangkan di negeri maju sekitar 7.8%-58%. Kejadian ini seharusnya dapat dicegah dengan langkah awal menggunakan pengkajian resiko luka tekan dengan instrument yang terstandar. Indikator pengkajian resiko luka Item umumnya terdiri dari usia, indek masa tubuh, mobilitas, status nutrisi, jenis kelamin. Beberapa instrumen pengkajian resiko luka tekan telah diterapkan dirumah sakit akan tetapi instrument yang spesifik pada pasien kritis masih terbatas. Instrument cubin jackson adalah pengkajian resiko luka tekan dengan indicator yang spesifik pada pasien kritis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran resiko luka tekan (pressure injury) menggunakan skala cubbin jackson pada pasien kritis
Metode; Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik purposive sampling. Analisa data distribusi frekuensi digunakan untuk menganalisa karakteristik responden dan skor resiko luka tekan. Chi Square digunakan melihat hubungan antara karateristik responden dengan luka tekan Sampel penelitian ini berjumlah 114 respoden di 2 ICU Kota Semarang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Cubbin Jackson. Karakteristik responden dicatat sebagai data tambahan dalam penelitian ini.
Hasil; Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden 100 (87.8%) mempunyai resiko tinggi mengalami luka tekan.Sebagian besar respondne berjenis kelamin laki-laki, berusia < 55 tahun 60 (52.6%). Responden tidak memiliki riwayat merokok 62 (54.4). Responden dalam kondisi tidak sadar 62 (54.4%). Komorbid responden yang masuk di ICU dengan kondisi medical 91 (79.8%). Kadar hemoglobin dalam rentang normal 63 (55.3%). Kadar hematocrit dalam rentang tidak normal 59(51.8%). Ada pengaruh antara karakteristik responden yang diteliti dengan resiko luka tekan ditunjukkan hasil perhitungan yang diperoleh nilai p value < 0.05
Kesimpulan; Mayoritas pasien kritis mempunyai resiko tinggi mengalami luka tekan. Maka diperlukan intervensi pencegahan salah satunya menggunakan bundel pencegahan luka tekan.
Keyword luka tekan, cubbin jackson, pasien kritis
Metode; Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik purposive sampling. Analisa data distribusi frekuensi digunakan untuk menganalisa karakteristik responden dan skor resiko luka tekan. Chi Square digunakan melihat hubungan antara karateristik responden dengan luka tekan Sampel penelitian ini berjumlah 114 respoden di 2 ICU Kota Semarang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Cubbin Jackson. Karakteristik responden dicatat sebagai data tambahan dalam penelitian ini.
Hasil; Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden 100 (87.8%) mempunyai resiko tinggi mengalami luka tekan.Sebagian besar respondne berjenis kelamin laki-laki, berusia < 55 tahun 60 (52.6%). Responden tidak memiliki riwayat merokok 62 (54.4). Responden dalam kondisi tidak sadar 62 (54.4%). Komorbid responden yang masuk di ICU dengan kondisi medical 91 (79.8%). Kadar hemoglobin dalam rentang normal 63 (55.3%). Kadar hematocrit dalam rentang tidak normal 59(51.8%). Ada pengaruh antara karakteristik responden yang diteliti dengan resiko luka tekan ditunjukkan hasil perhitungan yang diperoleh nilai p value < 0.05
Kesimpulan; Mayoritas pasien kritis mempunyai resiko tinggi mengalami luka tekan. Maka diperlukan intervensi pencegahan salah satunya menggunakan bundel pencegahan luka tekan.
Keyword luka tekan, cubbin jackson, pasien kritis
Full Text:
Full TextDOI: https://doi.org/10.35720/tscners.v6i1.268
Article Metrics
Abstract viewed : 830 timesFull Text files downloaded : 144 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.