PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP)

Nurya Kumalasari, Rizki Sahara

Abstract


Pendahuluan; penduduk di negara Indonesia salah satunya adalah remaja. Remaja merupakan suatu fase dimana terjadinya peralihan antara fase anak-anak menjadi dewasa. Dalam hal ini remaja menjadi rentan dengan kenakalan dalam hal seksualitas yang berujung dengan pernikahan dini atau perkawinan yang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun untuk perempuan dan kurang dari 25 tahun untuk laki-laki. Pemerintah mengembangkan program Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP) dalam rangka pencegahan pernikahan dini yang mengakibatkan lebih banyak resiko.

Tujuan; menganalisa pengaruh tingkat pengetahuan tentang kesehatan remaja terhadap sikap pendewasaan usia perkawinan (PUP)

Metode; Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan rancangan survey analitik. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP di Grobogan dengan jumlah sampel 85 siswa. Analisa dilakukan dengan menggunakan chi square

Hasil; Terdapat pengaruh tingkat pengetahuan  terhadap sikap remaja terhadap pendewasaan usia pekawinan (PUP)

Simpulan : Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi mampu memberikan efek yaitu sikap positif remaja terhadap PUP

Kata kunci; kesehatan reproduksi, pengetahuan, sikap, PUP

Full Text:

PDF

References


Aquino, K., Sheppard, L., Watkins, M. B., O’Reilly, J., & Smith, A. (2014). Social sexual behavior at work. Research in Organizational Behavior, Vol. 34, pp. 217–236.

Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional. 2013. Program Genre dalam Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja. Jakarta

Djannah, E. G. and S. N. (2015). Sumber Informasi dan Pengetahuan Tentang Menstrual Hygiene pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 147–152

Fatmawati, L., & Maulana, D. (2016). ) Sikap dan pengetahuan tentang pencegahan perilaku kekerasan seksual pada anak.( Journal Of Ners Community, 07(11), 188–200.

George E. Higgins & Melissa L. Ricketts (2005) Self-Control Theory, Race, and Delinquency, Journal of Ethnicity in Criminal Justice, 3:3, 5-22

Gusti Ayu Marhaeni, M. Choirul Hadi, N. W. A. (2015). Intervensi Penyuluhan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Hiv-Aids Di Sma 1 Sidemen Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 1–8.

Hidayah, R. L. S. dan N. (2015). Analisa Pengetahuan Remaja Terhadap Bentuk Perilaku Seks Bebas Dan Cara Mencegahnya Analysis Of Knowledge Of Teens Free Sex Behaviour And How Prevented Rizka. PROFESI, 13(9), 56–60.

https://e-koren.bkkbn.go.id/wp-content/uploads/2018/10/Laporan-SDKI-2017

Lestari, I. A., Fibriana, A. I., & Prameswari, G. N. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Mahasiswa UNNES. Journal of Public Health.

Mahmudah, Yaslinda, Y., & Yuniar, L. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2)(2), 448–455.

Mc. Kay. 2004. Sexual Health Education In The Schools : Question & Answer. The Canadian Journal Of Human Sexuality, Fall/Winter. Toronto, Ontorio.2004. j13

Miswanto. 2014. Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas pada Remaja. Junal Studi Pemuda, 3 (2), 111-121

Notoatmodjo, S. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Notoadmojdo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nurmansyah, M. I., Al-Aufa, B., & Amran, Y. (2013). Peran Keluarga, Masyarakat dan Media sebagai Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi pada Mahasiswa. Jurnal Kesehatan Reproduksi.

Oktarina, J., Margono, H.M., & Purnomo, W. 2017. pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Oleh Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Sikap Dalam Pencegahan Seks Pranikah di SMAN 1 Sukamara, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. Buletin Penelitian, 20 (1), 26-33

Pakasi, D. T., & Kartikawati, R. (2013). Antara kebutuhan dan tabu: Pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi bagi remaja di SMA. Makara Seri Kesehatan

Pratama, E., Hayati, S., & Supriatin, E. (2014). Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja di SMA Z Kota Bandung. Ilmu Keperawatan, II(2), 149–156.

Rahadi, D. S., & Indarjo, S. (2017). Jurnal of Health Education Perilaku Seks Bebas Pada Anggota Club Motor X. 2(2), 115–121

Resnayati, Y. 2012. Pendidikan Kesehatan. Jakarta : EGC

Sarwono, S.W. 2009. Psikologi Remaja. Bandung : PT Bumi Siliwangi

Seksual, P., & Pada, P. (2013). Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa. Kemas Unnes, 9(88), 44–52. https://doi.org/ISSN 1858-1196

Setyaningsih, D. (2016). Determinan Faktor Inisiasi Seks Pranikah Pada Remaja (Analisis Data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia Tahun 2012). Jurnal Medika Respati, ISSN, 1907–3887.

Yaunin, Y., & Lestari, Y. (2016). Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Remaja di Kota Padang. Jurnal FK Unand, 5(2), 448–455.

Zayanti, N., Nopiantini, R., & Susanti, A. I. (2017). Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Sebelum Dan Sesudah Diberikan Promosi Kesehatan Mengenai Bahaya Seks Bebas di Desa Cilayung. Jurnal Sistem Kesehatan, 2(3)




DOI: https://doi.org/10.35720/tscs1kep.v9i02.608

Article Metrics

Abstract viewed : 20 times
PDF files downloaded : 2 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
slot online slot gacor slot