PENGARUH TERAPI TEKNIK GUIDED IMAGERY TERHADAP SKOR KECEMASAN PADA PASIEN ANSIETAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMBOTO

Abstract

ABSTRAK

Latar belakang:  Masalah kejiwaan merupakan masalah yang sering dijumpai hampir di seluruh dunia, masalah ini timbul akibat kurangnya koping individu mengenai masalah yang dihadapi atau seorang individu menemui hal baru yang mereka takuti, masalah ekonomi dan sesuatu yang belum pernah dihadapi. Ada beberapa masalah kejiawaan yang sering di jumpai seperti, depresi, stress dan ansietas. Dari beberapa masalah yang muncul, masalah yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari yaitu ansietas. Ansietas adalah keadaan emosi tanpa objek tertentu, masalah ini sering dijumpai pada kalangan seperti remaja dan dewasa tetapi banyak orang belum mengetahui bahwa dirinya mengalami ansietas. Kondisi ini dapat menimbulkan seseorang merasa takut terhadap sesuatu, rasa gemetar, dada terasa berdebar-debar, keringat muncul secara tiba-tiba, menekan dan tidak nyaman. Dari uraian data mengenai masalah ansietas perlu adanya pengobatan ataupun tindakan non farmakologis yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan, karena ditakutkan akan menimbulkan masalah yang lebih berbahaya. Perlunya dilakukan tindakan sederhana dan mandiri untuk bisa dilakukan oleh pasien, ada beberapa cara non farmakologi yang bisa dilakukan untuk mengelola gejala ansietas seperti terapi guided imagery. Teknik guided imagery menurut Black dan Martassarin dalam (Ajuan, 2022) Guided Imagery adalah suatu teknik non farmakologis yang bermanfaat menurunkan kecemasan, merileksasi kontraksi otot, maupun dapat memfasilitasi tidur. Guided Imagery adalah teknik yang selalu menggunakan imajinasi seseorang atau individu tersebut dengan imajinasi yang terarah yang dapat menurunkan stress dan kecemasan.

Metode:  Desain penelitian ini merupakan desain pre eksperimental dengan one group pre post test design, peneliti melakukan pengukuruan skor kecemasan sebelum diberikan terapi Guided Imagery dan setelah diberikan terapi Guided Imagery kemudian dilakukan pengukuran skor kecemasan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu terapi guided imagery dan variabel dependen yaitu skor kecemasan Penelitian ini menggunakan skor kecemasan dengan menggunakan SOP, alat ukur kuesioner, kategori menngunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Sampel pada penelitian ini berjumlah 17 responden dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.

Hasil:  Skor kecemasan sebelum pemberian terapi guided imagery yaitu kecemasan ringan sebanyak 6 responden, kecemasan sedang sebanyak 8 responden dan kecemasan berat sebanyak 3 responden dan Skor kecemasan setelah terapi guided imagery terbanyak yaitu tidak cemas sebanyak 4 responden, kecemasan ringan sebanyak 10 responden dan skor kecemasan sedang sebanyak 3 responden.

Kesimpulan:  Terdapat pengaruh terapi teknik guided imagery terhadap skor kecemasan pada pasien ansietas di wilayah kerja puskesmas limboto dengan nilai signifikan atau nilai p-value 0,000<0,05.

Kata kunci :  guided imagery, kecemasan, skor