PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TUBERCULOSIS PADA MASYARAKAT TERHADAP KESADARAN DETEKSI DINI PENYAKIT TUBERCULOSIS
Abstract
Latar Belakang: Tuberculosis (TBC) paru merupakan salah satu penyakit generatif yang telah berjangkit dalam periode waktu lama di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yang menyerang kelompok usia produktif maupun anak-anak dan merupakan penyakit menular pembunuh nomor satu (Depkes RI, 2017). Di Kabupaten Grobogan ditemukan kasus BTA+ di puskesmas adalah 27,11%, di Rumah Sakit sebesar 13,42%, dan Balai Kesehatan Praktek Mandiri (BKPM) sebesar 0,50%, jadi di kabupaten penemuan kasus 41%, padahal target nasional CDR 70%. Puskesmas Kedungjati Kabupaten Grobogan capaian CDR tahun 2018 adalah 26,84%, sedangkan target kabupaten 60%, sehingga target belum tercapai (Dinkes Grobogan, 2020).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu. Rancangan penelitian ini menggunakan pre test and post test with control design. Sampel sebanyak 30 responden. Alat pengumpul data adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji paired t test.
Hasil: Hasil uji beda kesadaran deteksi dini penyakit Tuberculosis antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menggunakan uji Mann Whitney menggunakan bantuan Computerized. Diketahui Z (4,745) dan nilai pv (0,000) < ? 0.05 bahwa terdapat perbedaan kesadaran deteksi dini penyakit tuberculosis antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Dikarenakan adanya perbedaan yang signifikan dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol maka, masyarakat dapat melakukan deteksi dini penyakit Tuberculosis dan dapat menekan angka kejadian Tuberculosis.
Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan; Deteksi Dini TBC
Full Text:
Full TextDOI: https://doi.org/10.35720/tscd3kep.v7i01.338
Article Metrics
Abstract viewed : 439 timesFull Text files downloaded : 210 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.