ANALISA KELAYAKAN CALON PENDONOR DARAH : SIAPA YANG SIAP BERDONOR

Rina Puspita, Resti Ariani, Rini Susanti

Abstract


Latar belakang:  Pemeriksaan hemoglobin merupakan tahap awal dalam menentukan kelayakan calon pendonor darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kelayakan donor berdasarkan hasil uji apung hemoglobin pada mahasiswa Politeknik Bina Trada dari berbagai program studi.

Metode:  penelitian bersifat deskriptif kuantitatif dengan data yang diperoleh dari 43 mahasiswa.

Hasil:  menunjukkan bahwa 24 mahasiswa (55,8%) memenuhi syarat sebagai pendonor, sedangkan 19 mahasiswa (44,2%) tidak memenuhi syarat. Program studi Teknologi Bank Darah memiliki jumlah terbanyak yang boleh donor (14 orang), sedangkan RMIK memiliki proporsi tertinggi yang tidak boleh donor (7 orang). Berdasarkan usia, sebagian besar mahasiswa yang tidak lolos donor berusia di bawah 20 tahun.

Kesimpulan:  pentingnya pemantauan kadar hemoglobin dan edukasi gizi di kalangan mahasiswa, khususnya menjelang kegiatan donor darah.

 

Kata kunci :  hemoglobin, copper sulfate, pendonor darah.


Full Text:

PDF

References


Astawan, M. (2021). Khasiat warna-warni makanan. Jakarta: Gramedia.

Astuti, A. K. Y., Puspita, R., Ariani, R., & Kuspranoto, A. H. (2022). Pelayanan darah dan manajemen mutu darah (pp. 18–19). Banyumas: CV. Amerta Media.

Astuti, Y., & Artini, D. (2019). Pemeriksaan golongan darah dan kadar hemoglobin pada calon pendonor darah di Puslatpur, Playen, Gunung Kidul. Jurnal Pemberdayaan Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 433–438.

Amelia, R., Nasrul, E., & Basyar, M. (2016). Hubungan derajat merokok berdasarkan indeks Brinkman dengan kadar hemoglobin. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3), 619–624.

Briawan, D. (2020). Anemia: Masalah gizi pada remaja wanita. Jakarta: EGC.

Damayanti, R., Maryam, S., & Marwati, F. S. (2021). Pengabdian donor darah pada masyarakat di masa pandemi COVID-19. Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(2), 177–182. Retrieved from https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/adiwidya/article/view/6647

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Hasil utama Riskesdas tahun 2018. Retrieved from http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf

Makawekes, M. T., Kalangi, S. J. R., & Pasiak, T. F. (2016). Perbandingan kadar hemoglobin darah pada pria perokok dan bukan perokok. Jurnal e-Biomedik, 4(1).

Novianingsih, R., Purnamaningsih, N. A., & Prahesti, R. (2022). Motivasi donor darah pada pendonor sukarela di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Sleman tahun 2021. Jurnal Kesehatan, 17(1), 1–9.

Sari, L., Nurmisih, & Sartika, D. (2020). Pengaruh konsumsi SF dan jus jambu biji merah terhadap perubahan kadar hemoglobin pada remaja puteri yang mendapat suplementasi tablet SF di SMP Negeri 19 Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(3). ISSN 1411-8939 (Online), ISSN 2549-4236.

Sayogo, S. (2019). Gizi remaja putri. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Setyarsih, L., Safitri, I., Susanto, H., Suhartono, S., & Fitranti, D. Y. (2020). Hubungan tingkat asupan seng dan zat besi dengan jumlah leukosit atlet sepak bola remaja. Jurnal of Nutrition College, 9(1), 31–37.

World Health Organization. (2020). Worldwide prevalence of anemia 2020: WHO global database on anaemia. Retrieved from http://www.who.int/vmnis/database/anaemia/anaemia_data_status_t3/en

Yuni, E. N. (2015). Kelainan darah. Yogyakarta: Nuha Medika.




DOI: https://doi.org/10.35720/tscbid.v10i02.746

Article Metrics

Abstract viewed : 0 times
PDF files downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



slot online slot gacor slot