KORELASI PENDAPATAN KELUARGA DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING

saadah Handayani

Abstract


Latar belakang: Menurut referensi WHO tahun 2005, stunting (pendek) adalah salah satu jenis gizi kurang yang ditandai dengan tinggi badan menurut umur diukur dengan standar deviasi.  Indikator TB/U menunjukkan masalah gizi jangka panjang yang disebabkan oleh kondisi yang berlangsung lama, seperti kemiskinan, perilaku hidup yang tidak sehat, dan pola asuh dan pemberian makan yang buruk sejak kelahiran, yang menyebabkan anak menjadi pendek. Determinan terdiri dari faktor dasar, seperti pendidikan dan ekonomi ibu, dan faktor intermediet, seperti jumlah anggota keluarga, tinggi badan ibu, usia, dan jumlah anak ibu juga menjadi faktor penyebab stunting.  Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dan tingkat pendidikan  dengan kejadian stunting pada balita usia 24-60 bulan Metode : Penelitian ini dilakukan secara observasional menggunakan desain case control study. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember 2023. Dengan jumlah populasi balita stunting 323 balita usia 0-60 bulan, jumlah sampel 64 responden balita stunting dan tidak stunting usia 24-60 bulan di Puskesmas Paduraksa Kabupaten pemalang , dengan tehnik purposive sampling. Analisis univariat dengan distribusi frekuensi tentang pendapatan keluarga dan tingkat pendidikan, analisa bivariat menggunakan uji chi square.  Hasil : pendapatan keluarga pada balita stunting sebagian besar <UMR sebesar 26 responden (81,3%) dan pendapatan keluarga pada balita yang tidak stunting sebagian besar ?UMR sebesar 22 responden (66,8%). Hasil pada tingkat pendidikan didapatkan sebagian besar tingkat pendidikan ibu pada balita stunting 22 responden (68,74%) berpendidikan dasar dan pendidikan ibu pada balita tidak stunting sebagian besar tingkat pendidikan atas 20 responden (62,50%) . Ada hubungan pendapatan keluarga dengan p value 0,028 dan tidak ada korelasi tingkat pendidikan dengan kejadian stunting dengan p value 0,660.

Kata kunci : Pendapatan keluarga, Tingkat Pendidikan, Stunting

Full Text:

PDF

References


Aditianti, A., Raswanti, I., Sudikno, S., Izwardy, D., & Irianto, S. E. (2018). Prevalensi Dan Faktor Risiko Stunting Pada Balita 24-59 Bulan Di Indonesia : Analisis Data Riset Kesehatan Dasar 2018. Jl.Rasuna Said Kav C-22, 43(2), 54–61.

Aini, E. N., Nugraheni, S. A., & Pradigdo, S. F. (2018). Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Usia 24-59 bulan Di Puskesmas Cepu Kabupaten Blora. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(5), 454–461.

Anisa, P. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-60 Bulan Di Kelurahan Kalibiru Depok Tahun 2012 [Skripsi]. Universitas Indonesia.

BPS. (2017). Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi. BPS.

De, O. M., & Branca, F. (2016). Childhood Stunting: A Global Perspective. Maternal And Child Nutrition, 7, 5–18.

Gizi, D., & FKM UI, K. M. (2008). Gizi Dan Kesehatan Masyarakat. PT.Raja Grafindo Persada.

Hapsari, W., & Ichsan, B. (2018). Hubungan Pendapatan Keluarga, Pengetahuan Ibu Tentang Gizi, Tinggi Badan Orang Tua, Dan Tingkat Pendidikan Ayah Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Umur 12-59 bulan [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hardiani, A. T. A. (2017). The Implementation Of Inquiry Method To Increase Students Participation And Achievement In Learning Social . Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan , 7(2), 190–198.

Hong, R. (2007). Effect Of Economic Inequality On Chronic Childhood Undernutrition In Ghana. Public Health Nutrition, 10(4).

Kemenkes.RI. (2022). Buku Saku Hasil Survey Status Gizi Indonesia 2022. Https://Kesmas.Kemkes.Go.Id/Assets/Uploads/Contents/Attachments/09fb5b8ccfdf088080f2521ff0b4374f.Pdf.

Kusuma, K. E. (2013). Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun (Studi Di Kecamatan Semarang Timur) . Universitas Diponegoro .

Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2016). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita . Media Gizi Indonesia, 10(1), 13–19.

Putri, A. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga Kecukupan Protein Dan Zinc Dengan Stunting(Pendek) Pada Balita Usia 6-35 Bulan Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 617–626.

Scaglioni, S., De, C. V, Ciappolino, V., Parazzini, F., Brambilla, P., & Agostoni, C. (2018). Factors Influencing Children’s Eating Behaviours. Journal Nutriens, 10(6), 706.

Suharmianti, M., & Agus, H. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Stunting Anak Usia 24-59 bulan Di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Siantan Hulu. Pontianak Nutrition Journal, 1(1).

Sutarto, Tiara, C. A., Rani, H., & Wardoyo. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Dunia Kesmas, 9(2), 256–263.

Teja, M. (2019). Stunting Balita Indonesia Dan Penanggulangannya. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 11(22), 8–13.

Tiwari, R., Ausman, L. M., & Argho, K. E. (2011). Determinants Of Stunting And Severe Stunting Among Under -Fives : Evidence From 2011 Nephal Demographic And Healthy Survey. BMC Pediatrics, 14, 239.

Winda, L., Ida, S., & Fiya, D. (2022). Hubungan Pendapatan Orang Tua Dengan Kejadian Stunting Di Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 3273–3279.

Yesi, N., Anggunan, & Tya, W. F. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-59 bulan. Jurnal Kebidanan, 6(2), 205–211.

Putri Anindita.Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein & Zinc dengan Stunting (Pendek) pada Balita Usia 6 ?? 35 Bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 617 – 626

Sutarto, Tiara Cornela Azqinar, Rani Himayani, Wardoyo. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Dunia Kesmas, Vol. 9 No. 2, April 2020, hal. 256 – 263.

Aditianti, A., Raswanti, I., Sudikno, S., Izwardy, D., & Irianto, S. E. (2020). Prevalensi Dan Faktor Risiko Stunting Pada Balita 24-59 Bulan Di Indonesia: Analisis Data Riset Kesehatan Dasar 2018 [Prevalence And Stunting Risk Factors In Children 24-59

Scaglioni, S., De Cosmi, V.,Ciappolino, V., Parazzini, F., Brambilla, P., & Agostoni, C. (2018). Factors influencing children’s eating behaviours. Nutrients, 10(6), 706.

Tasyrifah, G. M. (2021). Literature Review: Causes of Stunting in Toddlers. Muhammadiyah International Public Health and Medicine Proceeding, 1(1), 339–346.

Aguayo, V. M., & Menon, P. (2016). Stop stunting: improving child feeding, women’s nutrition and household sanitation in South Asia. Maternal and Child Nutrition, 12: 3–11.

de Onis, M., & Branca, F. (2016). Childhood stunting: A global perspective. Maternal and Child Nutrition, 7, 5-18.

Winda Lestari, Ida Samidah,Fiya Diniarti. Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan Kejadian Stunting di Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau. 2022;6(1995):3273–9.

Aini, E. N., Nugraheni, S. A., & Pradigdo, S. F. (2018). Faktor yang mempengaruhi stunting pada balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Cepu Kabupaten Blora. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(5): 454-461.

Hapsari, W. dan Ichsan, B., 2018. Hubungan Pendapatan Keluarga, Pengetahuan Ibu Tentang Gizi, Tinggi Badan Orang Tua, dan Tingkat Pendidikan Ayah dengan Kejadian Stunting pada Anak Umur 12-59 Bulan. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Badan Pusat Statistik. (2017). Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi, Maret 2017. BPS. Jakarta.

Anisa, P. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan di Kelurahan Kalibiru Depok tahun 2012 [Skripsi]. Jakarta: Universitas Indonesia.

Tiwari, R., Ausman, L. M., Argho, K.E. (2014). Determinants of stunting and severe stunting among under-fives:evidence from 2011 Nepal Demographic and Healthy Survey. BMC Pediatrics, 14, 239

Teja M. Stunting Balita Indonesia Dan Penanggulangannya. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI. 2019;XI(22):13–8

Hong R. Effect of economic inequality on chronic childhood undernutrition in Ghana. Public Health Nutr. 2007;10(4):371–8.

Yesi Nurmalasari, Anggunan, Tya Wihelmia Febriany. hubungan tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada anak usia 6-59 bulan . JURNAL KEBIDANAN Vol 6, No 2, April 2020 : 205-211

Ni’mah, K., & Nadhiroh, S.R., 2016. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Media Gizi Indonesia, 10(1),pp.13-19.

Hardini, A.T.A., 2017. The Implementation Of Inquiry Method To Increase Students’ Participation And Achievement In Learning Social Studies. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 7(2), pp.190-198.

Gizi, D., & FKM UI, K. M. (2008). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kusuma, K. E. (2013). Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun (Studi di Kecamatan Semarang Timur). Semarang: Universitas Diponegoro.

Suharmianti Mentari, Agus Hermansyah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan status stunting anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja upk puskesmas siantan hulu. Pontianak Nutrition Journal (PNJ) - Vol. 01 No. 01 Tahun 2018




DOI: https://doi.org/10.35720/tscbid.v9i02.522

Article Metrics

Abstract viewed : 1 times
PDF files downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



slot online slot gacor slot