FAKTOR RISIKO KEMATIAN NEONATAL DINI DI RSUD CILACAP
Abstract
LatarBelakang: The Sustainable Development Goals (SDGs) dimana terdapat salah satu target dan komitmen baru yag disepakati untuk menurunkan angka kematian anak yakni berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup (Bappenas, 2016). AKB di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 22,8 per 1000 kelahiran hidup dan AKN 13,5 per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2015). Jumlah kematian bayi di Kabupaten Cilacap sebanyak 143 terdiri dari 105 neonatal dan 38 post-neonatal dari 28.481 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor berat bayi lahir, status asfiksia dan jenis kelamin terhadap kematian neonatal dini di RSUD Cilacap tahun 2018.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode rancangan kasus kontrol (case control). Populasi bayi lahir hidp dan bayi lahir mati pada Bulan Januari-Desember 2019, sebanyak 102. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan cheklist. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan data sekunder. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat.
Hasil: Ada hubungan antara berat bayi lahir dengan kematian neonatal dini (p = 0,000; OR = 0,026). Ada hubungan antara status asfiksia dengan kematian neonatal dini (p = 0,000; OR = 0,141). Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kematian neonatal dini (p = 1,000; OR = 1,00).
KataKunci: Kematian Neonatal Dini , Faktor Risiko
Full Text:
Full TextDOI: https://doi.org/10.35720/tscs1kep.v4i2.188
Article Metrics
Abstract viewed : 399 timesFull Text files downloaded : 63 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.