POLA PEMBERIAN ASI DI LERENG GUNUNG MERAPI
Abstract
Latar Belakang:Â Penyebab kematian bayi yaitu penyakit infeksi seperti penyakit diare dan ISPA dapat ditekan dengan pemberian ASI sampai 2 tahun. Pemberian ASI dipengaruhi banyak hal, antara lain kelancaran dan frekuensi menyusui. Cakupan ASI eksklusif di DIY yang paling tinggi pada tahun 2015 yaitu Kabupaten Sleman 80,62%. Tingginya angka tersebut mendorong penelitian lebih lanjut bagaimana pola pemberian ASI di masing-masing wilayah Kabupaten Sleman, terutama di wilayah pasca bencana erupsi Gunung Merapi yaitu Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pola pemberian ASI di Desa Argomulyo.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode survey dan jenis penelitian deskripstif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui di Desa Argomulyo sebanyak 125 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jenis data sekunder yang diambil pada bulan April 2017 dengan kuesioner. Teknik analisis data dengan analysis deskripstif.
Hasil: Mayoritas frekuensi pemberian ASI sebanyak 4-6 kali/hari (37,6%). Lama pemberian ASI sebagian besar ≥ 6 bulan sebanyak 75 orang (60%) dan sebagian besar cara memperbanyak ASI adalah minum jamu tradisional dan rempah-rempah (69,6%).
Kesimpulan: Frekuensi pemberian ASI di Desa Argomulyo mayoritas sebanyak 4-6 kali/hari sedangkan lama pemberian ASI sebagian besar ≥ 6 bulan. Cara memperbanyak produksi ASI dengan minum jamu dan rempah-rempah.
Â
Kata Kunci: Pola, ASIFull Text:
Full TextDOI: https://doi.org/10.35720/tscbid.v2i2.103
Article Metrics
Abstract viewed : 239 timesFull Text files downloaded : 128 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.